Cara
Sederhana Memahami ISO Dalam Fotografi
Melalui artikel InFotografi di
awal bulan Desember ini kami berharap bisa memudahkan pemahaman terhadap salah
satu elemen exposure triangle atau
segitiga fotografi. dimana ISO adalah
salah satu elemen tersebut. Artikel ini akan mengulas ISO dengan menggunakan
analogi atau pengandaian pada lebah pekerja sehingga akan lebih mudah
dipahami.
Analogi yang bisa digunakan untuk memudahkan pemahaman adalah: Anggap ISO sebagai lebah pekerja, jika kamera Saya diatur pada ISO 100, maka berarti Saya memiliki 100 lebah pekerja, dan jika kamera Sobat diatur pada ISO 200, maka Sobat memiliki 200 lebah pekerja. Tugas dari lebah pekerja ini adalah untuk mengumpulkan cahaya yang masuk melalui lensa dan menciptakan gambar. Jika kita berdua sama-sama menggunakan aperture f/5.6 pada lensa kita, dimana hal ini berarti cahaya dengan jumlah yang sama akan masuk melalui lensa, siapa yang akan merekam gambar paling cepat, Sobat atau Saya? Jawabannya adalah Sobat, kenapa? Karena Sobat memiliki dua kali lipat pekerja dibandingkan dengan Saya. Sobat memiliki 200 lebah sedangkan saya memiliki hanya 100 lebah pekerja.
Lalu
bagaimana hubungan sebenarnya dengan shutter speed? Mari asumsikan Kita berdua sedang memotret bunga di sebuah
kebun di siang hari yang berawan. Tetap ingat bahwa Sobat menggunakan ISO 200
sedangkan saya hanya 100, kamera kita sama-sama diatur pada aperture f/5.6.
Ketika Sobat menambah shutter speed untuk mendapatkan exposure yang pas, dan
Sobat ternyata mendapatkan 1/250 detik. Tetapi ketika saya merubah shutter
speed untuk mendapatkan exposure yang pas, ternyata saya mendapatkan exposure
yang lebih lama dari Sobat, yaitu 1/125 detik. Hal ini dikarenakan 200 lebah
pekerja Sobat hanya memerlukan separuh waktu saya yang hanya berjumlah 100
lebah pekerja untuk merekam serta membuat sebuah gambar/foto.
Mengingat
ini adalah hal penting dalam bagaimana memahami dan mengerti tentang exposure,
Kami ingin Sobat setelah membaca artikel ini segera mulai bereksperimen dengan
kamera, dan jangan lupa membawa catatan serta bolpoint. Atur ISO kamera ke
angka 200 (jika Sobat masih menggunakan kamera film maka coba ganti roll film
Sobat dengan yang memiliki ISO/ASA 200). Sekarang atur bukaan aperture ke f/8,
arahkan ke sebuah obyek yang memiliki pencahayaan cukup, rubah shutter speed
sampai light meter mengindikasikan exposure yang pas (Sobat boleh juga menggunakan
mode Aperture Priority dalam latihan ini). Berikutnya rubah ISO sobat lagi ke
angka 400, biarkan aperture pada f/8, sekali lagi arahkan kamera ke subyek yang
sama. Baik pada mode Manual atau Aperture Priority, Sobat akan lihat bahwa
light meter akan menunjukkan shutter speed yang berbeda untuk mendapatkan
exposure yang tepat
Apa yang
Sobat dapatkan dari latihan diatas? Ketika Sobat menaikkan jumlah lebah pekerja
(ISO) dari 100 ke 200 maka shutter speed berubah: dari 1/125 ke 1/250 detik
atau bahkan bisa saja 1/160 ke 1/320 detik. Kami tidak tahu subyek apa yang
Sobat foto, dan sangat sulit untuk mengetahui berapa shutter speed yang
dibutuhkan.
Sobat bisa
juga melakukan latihan yang sama dengan tetap mengatur shutter speed secara
konstan. Sebagai contoh 1/125 detik, lalu lakukan perubahan pada aperture
sampai light meter menunjukkan exposure yang tepat, atau jika Sobat ingin tetap
menggunakan mode autoexposure, gunakan Shutter Priority, atur shutter speed
pada 1/125 detik, dan kamera akan memilihkan aperture yang tepat buat kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar